Lisensi merek merupakan langkah strategis untuk memperluas jangkauan bisnis tanpa kehilangan kepemilikan atas merek. Namun, jika tidak disusun secara hati-hati, perjanjian lisensi dapat berisiko merugikan pemilik merek, baik secara finansial maupun hukum. Oleh karena itu, penting untuk memahami elemen krusial yang harus ada dalam perjanjian lisensi merek.
Mengapa Perjanjian Lisensi Harus Diperhatikan Serius?
Tanpa klausul yang jelas dan tegas, pemilik merek bisa:
- Kehilangan kontrol atas kualitas produk/jasa yang memakai mereknya
- Sulit menghentikan penyalahgunaan merek
- Terjebak dalam sengketa hukum berkepanjangan
7 Hal Penting dalam Perjanjian Lisensi Merek
1. Identitas Para Pihak
Pastikan informasi pemilik merek dan penerima lisensi lengkap dan benar, termasuk identitas hukum (perorangan atau badan hukum).
2. Data Merek Terdaftar
Cantumkan secara rinci:
- Nama merek
- Nomor pendaftaran merek di DJKI
- Kelas barang/jasa
3. Jenis dan Cakupan Lisensi
Tentukan jenis lisensi:
- Eksklusif: hanya satu pihak yang berhak menggunakan merek
- Non-eksklusif: boleh diberikan ke lebih dari satu pihak
- Sub-lisensi: apakah penerima lisensi boleh memberi lisensi kepada pihak lain?
4. Wilayah dan Jangka Waktu Lisensi
- Wilayah: nasional, regional, atau internasional
- Durasi: kapan mulai dan berakhir
- Ketentuan perpanjangan
5. Kontrol Kualitas dan Pengawasan
Pemilik merek harus memiliki hak untuk:
- Melakukan audit produk atau jasa
- Menyetujui desain kemasan atau promosi
- Menghentikan lisensi jika kualitas tidak sesuai
6. Kompensasi dan Royalti
Perjanjian harus menjelaskan:
- Besaran royalti atau bentuk kompensasi lain
- Cara dan waktu pembayaran
7. Klausul Pengakhiran dan Penyelesaian Sengketa
- Alasan penghentian (default, wanprestasi, kesepakatan bersama)
- Penyelesaian sengketa (musyawarah, mediasi, arbitrase, atau pengadilan)
Contoh Kasus: Lisensi Tanpa Kontrol Menurunkan Reputasi Merek
Sebuah merek makanan memberikan lisensi ke mitra bisnis tanpa klausul kontrol kualitas. Mitra tersebut memproduksi makanan dengan bahan dan kemasan di bawah standar, hingga timbul keluhan di media sosial. Akibatnya, citra merek utama ikut rusak dan penjualan menurun.
Pelajaran: Pemilik merek tetap bertanggung jawab terhadap reputasi mereknya, meskipun yang memproduksi adalah pihak lain.
Tips untuk Pemilik Merek:
- Gunakan bantuan konsultan atau pengacara kekayaan intelektual
- Jangan hanya fokus pada nilai bisnis, tapi juga jaga reputasi merek jangka panjang
- Selalu catatkan perjanjian lisensi ke DJKI untuk memperkuat posisi hukum Anda
Konsultasi Perjanjian Lisensi?
Tim ILS Law Firm siap membantu Anda:
- Menyusun perjanjian lisensi yang aman dan sah
- Proses pencatatan lisensi di DJKI
- Strategi perlindungan hukum terhadap pelanggaran lisensi
Hubungi kami:
- WhatsApp: 0813-9981-4209
- Email: info@ilslawfirm.co.id
Pastikan merek Anda tetap bernilai dan terlindungi secara hukum!