Modus Penipuan Jual Beli Rumah: Cara Melapor ke Polisi

Pertanyaan :

Saya terkena modus penipuan jual beli rumah, bagaimana cara melapor ke kantor polisi jika terkena penipuan jual beli rumah ?

Jawab :

Penipuan jual beli rumah di Indonesia seringkali terjadi dengan modus-modus yang semakin canggih, pelaku memanfaatkan ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan calon pembeli. Hal tersebut tentu saja menimbulkan kerugian yang besar, baik secara materiil maupun immateriil.

Penting bagi calon pembeli agar berhati-hati dan mengenali berbagai bentuk modus penipuan jual beli rumah. Selain itu, jika sudah terjebak sebagai korban penipuan wajib mengetahui bagaimana langkah-langkah yang tepat untuk melaporkannya ke polisi agar segera dapat ditindaklanjuti. 

Modus Penipuan Jual Beli Rumah

Beberapa modus pelaku melakukan perbuatan penipuan jual beli rumah ke konsumen yaitu:

1. Penipuan dengan Dokumen Palsu

Penjual biasanya melakukan pemalsuan dokumen dengan sangat rapi dan terlihat tampak asli. Biasanya, dokumen-dokumen yang rentan dipalsukan berupa sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan, akta jual beli, surat pajak bumi dan bangunan (PBB), dan sertifikat izin mendirikan bangunan. Namun untuk pendirian rumah pasca diterbitkannya PP 16/2021, kebijakan IMB telah dihapus dan digantikan dengan Persetujuan Bangunan Gedung.

2. Penipuan dengan Identitas Palsu

Modus penipuan ini dilakukan ketika seseorang yang bukan pemilik sah sebuah tanah dan rumah mengaku sebagai pemilik properti tersebut dan melakukan penjualan terhadapnya. Dalam hal ini, penjual memanfaatkan ketidaktahuan dari pembeli mengenai riwayat kepemilikan properti. Untuk menghindari modus penipuan serupa, calon pembeli dapat memeriksa kepemilikan tanah secara online melalui website Kementerian ATR/BPN.

3. Penipuan oleh Agen Properti atau Broker Ilegal atau Tidak Berizin

Agen properti atau broker tidak jarang ada yang menawarkan harga rumah dengan harga murah atau memberikan janji yang tidak realistis. Penawaran tersebut patut dicurigai karena biasanya agen properti atau broker tersebut tidak memiliki izin resmi dan tidak terdaftar dalam Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI). Pastikan bahwa agen properti sudah terdaftar dalam AREBI untuk menunjukkan bahwa agen tersebut telah mengikuti pelatihan yang sesuai dan memahami aturan hukum yang berlaku.

4. Penipuan Melalui Transaksi Tidak Wajar

Pembayaran dilakukan dengan metode yang mencurigakan, seperti transfer dengan tujuan rekening milik pribadi dan tanpa diberikan bukti transaksi yang sah oleh penjual rumah. Sebelum melakukan transaksi, pastikan bahwa rekening yang dituju adalah rekening PT dari agen properti atau broker. Namun, dalam hal tidak melalui agen properti atau broker, pembayaran dapat ditransfer ke rekening penjual atau atas nama perorangan yang tercantum dalam sertifikat. Adapun, untuk meminimalisasi kaburnya penjual setelah dilakukan transaksi, maka sebelumnya diperlukan perjanjian antara pihak penjual dan pembeli rumah.

Hukuman Pidana Pelaku Penipuan Jual Beli Rumah

Pelaku penipuan jual beli rumah dapat berupa orang perorangan maupun korporasi (perusahaan). Ancaman pidana penjara yang dapat diterima kepada pelaku investasi penipuan jual beli rumah yaitu 4 (empat) tahun penjara sesuai dengan Pasal 378 KUHP Lama atau Pasal 492 UU No.1 Tahun 2023 (KUHP Baru), yaitu sebagai berikut:

Pasal 378 KUHP

Pasal 492 UU No. 1/2023 (KUHP Baru)

Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu; dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun.

Setiap Orang yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau kedudukan palsu, menggunakan tipu muslihat atau rangkaian kata bohong, menggerakkan orang supaya menyerahkan suatu Barang, memberi utang, membuat pengakuan utang, atau menghapus piutang, dipidana karena penipuan, dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau pidana denda paling banyak kategori V, yaitu Rp.500.000.000,- (ilma ratus juta rupiah)

Cara Melapor Penipuan Jual Beli Rumah ke Polisi

Langkah penting ketika menjadi korban penipuan jual beli rumah adalah segera melaporkannya ke polisi agar dapat segera ditindak secara hukum. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melapor ke polisi:

1. Kumpulkan bukti tindak pidana penipuan. Bukti-bukti dapat berupa surat dan dokumen yang terkait dengan transaksi, salinan percakapan korban dengan pelaku, dan saksi yang mengetahui atau menyaksikan transaksi dengan pelaku.
2. Mendatangi kantor polisi ke bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk melakukan pelaporan/pengaduan.
3. Petugas SPKT akan memeriksa persyaratan dari pelaporan dan berkoordinasi dengan Satreskrim guna menganalisis laporan, keterangan dan barang bukti
4. Penerbitan laporan polisi dan pemberian Surat Tanda Penerimaan Laporan  
5. Pemeriksaan terhadap pelapor yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi Pelapor sebagai dasar dilakukannya penyidikan
6. Menunggu laporan lanjutan sembari dilakukan proses penyelidikan.
7. Terhadap laporan tersebut merupakan sebuah tindak pidana, maka berdasarkan laporan polisi dan surat perintah penyidikan akan dilakukan penyidikan.

Selain melaporkan ke polisi, korban penipuan jual beli dapat mengajukan tuntutan perdata dengan mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum (PMH) atau gugatan wanprestasi ke Pengadilan Negeri dengan meminta ganti kerugian.

Editor : Patricia Dean Maycita, S.H.

_____

Apabila anda ingin konsultasi seputar kasus tindak pidana penipuan jual beli rumah dengan pengacara kantor kami, anda dapat menghubungi tim ILS Law Firm melalui:

Telepon/ Whatsapp : 0813-9981-4209

Email : info@ilslawfirm.co.id